Blog

In unserem Blog findet ihr alle wichtigen Ankündigungen und Informationen.

JKI Admin

JKI Admin

Samstag, 11 Mai 2019 09:48

Gottesdienst / Ibadah 12.05.2019

Bahasa Indonesia

Datum: Sonntag, der 12. Mai 2019
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Predigttext aus

Sprüche 8, 22-36

Der HERR hat mich schon gehabt im Anfang seiner Wege, ehe er etwas schuf, von Anbeginn her. 23 Ich bin eingesetzt von Ewigkeit her, im Anfang, ehe die Erde war. 24 Als die Tiefe noch nicht war, ward ich geboren, als die Quellen noch nicht waren, die von Wasser fließen. 25 Ehe denn die Berge eingesenkt waren, vor den Hügeln ward ich geboren, 26 als er die Erde noch nicht gemacht hatte noch die Fluren darauf noch die Schollen des Erdbodens. 27 Als er die Himmel bereitete, war ich da, als er den Kreis zog über der Tiefe, 28 als er die Wolken droben mächtig machte, als er stark machte die Quellen der Tiefe, 29 als er dem Meer seine Grenze setzte und den Wassern, dass sie nicht überschreiten seinen Befehl; als er die Grundfesten der Erde legte, 30 da war ich beständig bei ihm; ich war seine Lust täglich und spielte vor ihm allezeit; 31 ich spielte auf seinem Erdkreis und hatte meine Lust an den Menschenkindern.
32 So hört nun auf mich, meine Söhne! Wohl denen, die meine Wege einhalten! 33 Hört die Zucht und werdet weise und schlagt sie nicht in den Wind! 34 Wohl dem Menschen, der mir gehorcht, dass er wache an meiner Tür täglich, dass er hüte die Pfosten meiner Tore! 35 Wer mich findet, der findet das Leben und erlangt Wohlgefallen vom HERRN. 36 Wer aber mich verfehlt, zerstört sein Leben; alle, die mich hassen, lieben den Tod.

(Lutherbibel 2017)

Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesiche Kristusgemeinde Rhein-Main)

Ehrenamtlicher Dienst zum Sonntag - Jubilate

Liturgie: Herr Frank Madrikan
Musik: Herr Leandro Christian
Bibellesung: Frau Ruth Ritonga
Kindergottesdienst: Frau Dwi Hariwati und Herr Viktor Aritonang
Abkündigung: Herr Jens Balondo
Verpflegung: Damai Sejahtera
Schlüsseldienst: Herr Frank Madrikan

Liturgie
Unsere letzten Predigten

Unser Gemeindetreff nach unserem Sonntagsgottesdienst findet in Saalgasse 15 (EVA) statt.

----------------

Tanggal: Minngu, 12 Mei 2019
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Teks Khotbah dari

Amsal 8, 22-36

TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala. 23 Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. 24 Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. 25 Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir; 26 sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama. 27 Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya, 28 ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras, 29 ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, 30 aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; 31 aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.
32 Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku. 33 Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya. 34 Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku. 35 Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup, dan TUHAN berkenan akan dia. 36 Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut."

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)

Khotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)

Pemberitahuan Pelayanan Hari minggu Jubilate

Liturgi: Bpk Frank Madrikan
Musik: Sdr Leandro Christian
Pembacaan Alkitab: Sdri Ruth Ritonga
Sekolah Minggu: Ibu Dwi Hariwati dan Sdri Viktor Aritonang
Berita Jemaat: Bpk Jens Balondo
Konsumsi: Damai Sejahtera
Kunci: Bpk Frank Madrikan

Liturgi
Khotbah yang terakhir

Pertemuan jemaat setelah Ibadah Minggu depan akan diadakan di Gedung EVA (Saalgasse 15).

Bahasa Indonesia

Datum: Sonntag, der 05. Mai 2019
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Predigttext aus

Johannes 10, 11 – 30

Ich bin der gute Hirte. Der gute Hirte lässt sein Leben für die Schafe. 12 Der Mietling, der nicht Hirte ist, dem die Schafe nicht gehören, sieht den Wolf kommen und verlässt die Schafe und flieht – und der Wolf stürzt sich auf die Schafe und zerstreut sie –, 13 denn er ist ein Mietling und kümmert sich nicht um die Schafe. 14 Ich bin der gute Hirte und kenne die Meinen und die Meinen kennen mich, 15 wie mich mein Vater kennt; und ich kenne den Vater. Und ich lasse mein Leben für die Schafe.
16 Und ich habe noch andere Schafe, die sind nicht aus diesem Stall; auch sie muss ich herführen, und sie werden meine Stimme hören, und es wird eine Herde und ein Hirte werden. 17 Darum liebt mich der Vater, weil ich mein Leben lasse, auf dass ich's wieder empfange. 18 Niemand nimmt es von mir, sondern ich selber lasse es. Ich habe Macht, es zu lassen, und habe Macht, es wieder zu empfangen. Dies Gebot habe ich empfangen von meinem Vater.
19 Da entstand abermals Zwietracht unter den Juden wegen dieser Worte. 20 Viele unter ihnen sprachen: Er ist von einem Dämon besessen und ist von Sinnen; was hört ihr ihm zu? 21 Andere sprachen: Das sind nicht Worte eines Besessenen; kann denn ein Dämon die Augen der Blinden auftun?
22 Es war damals das Fest der Tempelweihe in Jerusalem, und es war Winter. 23 Und Jesus ging umher im Tempel in der Halle Salomos. 24 Da umringten ihn die Juden und sprachen zu ihm: Wie lange hältst du uns im Ungewissen? Bist du der Christus, so sage es frei heraus. 25 Jesus antwortete ihnen: Ich habe es euch gesagt, und ihr glaubt nicht. Die Werke, die ich tue in meines Vaters Namen, die zeugen von mir. 26 Aber ihr glaubt nicht, denn ihr seid nicht von meinen Schafen. 27 Meine Schafe hören meine Stimme, und ich kenne sie und sie folgen mir; 28 und ich gebe ihnen das ewige Leben, und sie werden nimmermehr umkommen, und niemand wird sie aus meiner Hand reißen. 29 Was mir mein Vater gegeben hat, ist größer als alles, und niemand kann es aus des Vaters Hand reißen. 30 Ich und der Vater sind eins.

(Lutherbibel 2017)

Predigt: Pfarrerin Maureen Marquardt-Tubalawony (PERKI - Indonesische Gemeinde in Stuttgart)

Ehrenamtlicher Dienst zum Sonntag nach Misericordias Domini

Liturgie: Herr Viktor Aritonang
Musik: Herr Leandro Christian
Bibellesung: Frau Juniarti Soekamto
Abendmahl: Kirchenvorstand
Kindergottesdienst: Frau Dwi Hariwati und Frau Inke Rondonuwu
Abkündigung: Frau Riany Lengkong
Verpflegung: Sukacita
Schlüsseldienst: Frau Riany Lengkong

Liturgie
Unsere letzten Predigten

Unser Gemeindetreff nach unserem Sonntagsgottesdienst findet in Saalgasse 15 (EVA) statt.

----------------

Tanggal: Minngu, 5 Mei 2019
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Teks Khotbah dari

Yohannes 10, 11 – 30

Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; 12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. 13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. 14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku 15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. 16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. 17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. 18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.”
19 Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata: 20 “Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?” 21 Yang lain berkata: “Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?”
22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. 23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. 24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” 25 Yesus menjawab mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, 26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. 27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, 28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. 29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. 30 Aku dan Bapa adalah satu.

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)

Khotbah: Pfarrerin Maureen Marquardt-Tubalawony (PERKI - Indonesische Gemeinde in Stuttgart)

Pemberitahuan Pelayanan hari minggu Misericordias Domini

Liturgi: Sdr Viktor Aritonang
Musik: Sdr Leandro Christian
Pembacaan Alkitab: Ibu Juniarti Soekamto
Sekolah Minggu: Ibu Dwi Hariwati dan Sdri Inke Rondonuwu
Perjamuan Kudus: Majelis Jemaat
Berita Jemaat: Sdri Riany Lengkong
Konsumsi: Sukacita
Kunci: Sdri Riany Lengkong

Liturgi
Khotbah yang terakhir

Pertemuan jemaat setelah Ibadah Minggu depan akan diadakan di Gedung EVA (Saalgasse 15).

.. so lautet die letzte Überschrift in der Erzählung von Candra Kirana und Inu Kertapati.

In nur 5 Monaten wurde ein Programm von klassischen Tänzen aus der indonesischen Kultur in einen moderneren Theater-Rahmen eingearbeitet.

Mit zwei ausverkauften Vorführungen im internationalen Theater Frankfurt wurde die Möglichkeit gegeben, in die kulturelle Vielfalt Indonesiens einzutauchen.
Gleich beim Eintreten des Theaters wurde man im Foyer durch das Orchester Wacana Budaya mit beruhigenden javanischen Gemelan Klängen begrüßt. Natürlich durfte kulinarisches aus Indonesien nicht fehlen. Beim Eintreten des Saales wurde ein detailreiches, in zwei Sprachen aufgearbeitetes Booklet überreicht, welches u. a. die Handlung in 12 Abschnitten beschrieb.


Candra Kirana ist keine übliche Prinzessinnengeschichte. Sie ist auch keine typische tragische Liebesgeschichte, wie Romeo und Julia. Die Erzählung von Candra Kirana und Inu Kertapati, die seit dem 12. Jahrhundert existiert, enthält alle Elemente eines Märchens. Während Candra Kirana ihr Abenteuer aufnimmt, um sich selbst zu finden, schlüpft das Liebespaar in verschiedene Rollen und durchreist getarnt alle Ecken Indonesiens.
Die starke Persönlichkeit der Hauptfigur als eine Frau bringt den Zuschauer zum Nachdenken. Die Genderrolle wird unverständlicher Weise nach Jahrzehnten in unserer modernen Welt immer noch als Problem hervorgehoben.


Weitere Bilder von Ganes Rian Rangga: Vorstellung 1 | Vorstellung 2

Weitere Bilder von Christian Jose: Vorstellung 1 / 2

Unter der Leitung des Trios Etty P. Therasia, Asika Meryl und Priska Balondo waren über 50 Crew-Mitglieder und Statisten eingebunden. Auch die musikalischen Untermalungen wurden von lokalen Indonesierinnen und Indonesiern im Vorfeld aufgenommen und zusammen geschnitten. Selbst die Bühnen-Hintergrundbilder wurden eigens hierfür gezeichnet.

An dieser Stelle möchten wir unseren herzlichsten Glückwunsch der Projektgruppe aussprechen und hoffen das noch weitere solch schöne Vorführungen folgen werden.

Wir haben die Umsetzung des Projektes „Sendratari Candra Kirana-Tanztheater Prinzessin Candra Kirana“ aus den folgenden Gründen unterstützt und hoffen ebenso, dass mit dieser Veranstaltung auch in Indonesien ein Zeichen des friedlichen und gleichberechtigten Zusammenlebens gesetzt werden kann:

1. Mit der Unterstützung des Projektes erfüllen wir eines unserer Ziele der Gemeinde: Die „Bewahrung und Pflege“ der indonesischen Kulturen und Sprachen.

2. Zudem sehen wir eine positive Wirkung auf den Dialog zwischen den Religionsgemeinschaften, indem wir eine kulturelle Zusammenarbeit im Rahmen dieser Veranstaltung fördern.

3. Das Projekt hat einen innovativen Charakter und ist geeignet zu zeigen, dass die kulturelle Förderung der Evangelischen Kirche in Frankfurt und Offenbach auch Kulturveranstaltungen mit einem multi-kulturellen Hintergrund fördert. Diese Förderung zu zeigen ist wichtig im Rahmen der Präsenz der Kirche in einer bunten und pluralen und multi-kulturellen Stadtgesellschaft.

4. Durch die Darstellung einer traditionellen weiblichen Hauptfigur in moderner Art und Weise, fördern wir das Aufbrechen von Genderstereotypen und ein modernes, emanzipiertes selbstbewusstes Frauenbild.

5. Mit der Förderung der zivil-gesellschaftlichen Organisation der Tanzgruppe fördern wir zudem die Integration von jungen Migranten in die Frankfurter Stadtgesellschaft.

Das Booklet zur Veranstaltung zum Herunterladen

Mittwoch, 24 April 2019 18:00

Gottesdienst / Ibadah 28.04.2019

Bahasa Indonesia

Datum: Sonntag, der 28. April 2019

Uhrzeit: 15 Uhr


Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Predigttext aus

1. Petrus 1, 3–9

Gelobt sei Gott, der Vater unseres Herrn Jesus Christus, der uns nach seiner großen Barmherzigkeit wiedergeboren hat zu einer lebendigen Hoffnung durch die Auferstehung Jesu Christi von den Toten, 4 zu einem unvergänglichen und unbefleckten und unverwelklichen Erbe, das aufbewahrt wird im Himmel für euch, 5 die ihr aus Gottes Macht durch den Glauben bewahrt werdet zur Seligkeit, die bereitet ist, dass sie offenbar werde zu der letzten Zeit.
6 Dann werdet ihr euch freuen, die ihr jetzt eine kleine Zeit, wenn es sein soll, traurig seid in mancherlei Anfechtungen, 7 auf dass euer Glaube bewährt und viel kostbarer befunden werde als vergängliches Gold, das durchs Feuer geläutert wird, zu Lob, Preis und Ehre, wenn offenbart wird Jesus Christus. 8 Ihn habt ihr nicht gesehen und habt ihn doch lieb; und nun glaubt ihr an ihn, obwohl ihr ihn nicht seht; ihr werdet euch aber freuen mit unaussprechlicher und herrlicher Freude, 9 wenn ihr das Ziel eures Glaubens erlangt, nämlich der Seelen Seligkeit.

(Lutherbibel 2017)

Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesiche Kristusgemeinde Rhein-Main)

Ehrenamtlicher Dienst zum 1. Sonntag nach Ostern - Quasimodogeniti

Liturgie: Frau Tinur Siahaan
Musik: Frau Paula Simanjuntak
Bibellesung: Frau Rita Kreißl
Kindergottesdienst: Frau Riany Lengkong und Frau Tyagita Amurwani
Abkündigung: Frau Roselien Rehfeldt
Schlüsseldienst: Frau Roselien Rehfeldt

Liturgie
Unsere letzten Predigten

Unser Gemeindetreff findet an diesem Sonntag aufgrund der Veranstaltung "Sendratari Candra Kirana-Tanztheater Prinzessin Candra Kirana" nicht statt.

----------------

Tanggal: Minngu, 28 April 2019

Waktu: Pukul 15:00


Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Teks Khotbah dari

1. Petrus 1, 3–9

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, 4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. 5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. 7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. 8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, 9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)

Khotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)

Pemberitahuan Pelayanan Hari minggu Quasimodogeniti

Liturgi: Ibu Tinur Siahaan
Musik: Ibu Paula Simanjuntak
Pembacaan Alkitab: Ibu Rita Kreißl
Sekolah Minggu: Sdri Riany Lengkong dan Sdri Tyagita Amurwani
Berita Jemaat: Ibu Roselien Rehfeldt
Kunci: Ibu Roselien Rehfeldt

Liturgi
Khotbah yang terakhir

Pertemuan jemaat tidak akan berlangsung hari Minggu ini karena acara "Sendratari Candra Kirana-Tanztheater Prinzessin Candra Kirana".

Bahasa Indonesia

Datum: Sonntag, der 21. April 2019
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Predigttext aus Johannes 20, 11-18

Maria Magdalena

Maria aber stand draußen vor dem Grab und weinte. Als sie nun weinte, beugte sie sich in das Grab hinein 12 und sieht zwei Engel in weißen Gewändern sitzen, einen zu Häupten und den andern zu den Füßen, wo der Leichnam Jesu gelegen hatte. 13 Und die sprachen zu ihr: Frau, was weinst du? Sie spricht zu ihnen: Sie haben meinen Herrn weggenommen, und ich weiß nicht, wo sie ihn hingelegt haben.
14 Und als sie das sagte, wandte sie sich um und sieht Jesus stehen und weiß nicht, dass es Jesus ist. 15 Spricht Jesus zu ihr: Frau, was weinst du? Wen suchst du? Sie meint, es sei der Gärtner, und spricht zu ihm: Herr, hast du ihn weggetragen, so sage mir: Wo hast du ihn hingelegt? Dann will ich ihn holen. 16 Spricht Jesus zu ihr: Maria! Da wandte sie sich um und spricht zu ihm auf Hebräisch: Rabbuni!, das heißt: Meister!
17 Spricht Jesus zu ihr: Rühre mich nicht an! Denn ich bin noch nicht aufgefahren zum Vater. Geh aber hin zu meinen Brüdern und sage ihnen: Ich fahre auf zu meinem Vater und eurem Vater, zu meinem Gott und eurem Gott. 18 Maria Magdalena geht und verkündigt den Jüngern: »Ich habe den Herrn gesehen«, und was er zu ihr gesagt habe.

(Lutherbibel 2017)

Predigt: Pfrin. Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)

Ehrenamtlicher Dienst zu Ostersonntag

Liturgie: Pfrin. Junita Rondonuwu-Lasut
Musik: Herr Leandro Christian
Bibellesung: Herr Leonhard Sihombing
Kindergottesdienst: KiGo-Team
Abkündigung: Herr Frank Madrikan
Verpflegung: Gemeinsam
Schlüsseldienst: Herr Jens Balondo

Liturgie
Unsere letzten Predigten

Unser Gemeindetreff nach unserem Sonntagsgottesdienst findet in Ev. Akademie (Römerberg 9) statt.

----------------

Tanggal: Senin, 21 April 2019
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Teks Khotbah dari Yohanes 20, 11-18

Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena

Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, 12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. 13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka: “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.”
14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 15 Kata Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” 16 Kata Yesus kepadanya: “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: “Rabuni!”, artinya Guru.
17 Kata Yesus kepadanya: “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” 18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)

Khotbah: Pdt. Junita Rondonuwu-Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)

Pemberitahuan Pelayanan Hari Paskah

Liturgi: Pdt. Junita Rondonuwu-Lasut
Musik: Sdr Leandro Christian
Pembacaan Alkitab: Bpk Leonhard Sihombing
Sekolah Minggu: Team-KiGo
Berita Jemaat: Ibu Roselien Rehfeldt
Konsumsi: Bersama
Kunci: Bpk Jens Balondo

Liturgi
Khotbah yang terakhir

Pertemuan jemaat setelah Ibadah Minggu depan akan diadakan di Gedung Ev. Akademie (Römerberg 9).
Cookies erleichtern die Bereitstellung unserer Dienste der EIKG / JKI. Mit der Nutzung unserer Dienste erklären Sie sich damit einverstanden, dass wir Cookies verwenden. Ihre Auswahl wird für 365 Tage gespeichert.