Blog

Di dalam blog ini tersedia pengumuman dan informasi terbaru.

JKI Admin

JKI Admin

Bahasa Indonesia

„Erschienen ist die Freundlichkeit und Menschenliebe Gottes“

- Weihnachten feiern inmitten von Veränderungen und Unsicherheiten

Datum: Sonntag, der 25. Dezember 2025
Uhrzeit: 15 Uhr
Gottesdienst: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Weihnachtsfeier: Ev. Akademie, Römerberg 9

Predigttext aus

Johannes 1, 1-5; 9-14

Im Anfang war das Wort, und das Wort war bei Gott, und Gott war das Wort. 2 Dasselbe war im Anfang bei Gott. 3 Alle Dinge sind durch dasselbe gemacht, und ohne dasselbe ist nichts gemacht, was gemacht ist. 4 In ihm war das Leben, und das Leben war das Licht der Menschen. 5Und das Licht scheint in der Finsternis, und die Finsternis hat’s nicht ergriffen. 9 Das war das wahre Licht, das alle Menschen erleuchtet, die in diese Welt kommen. 10 Es war in der Welt, und die Welt ist durch dasselbe gemacht; und die Welt erkannte es nicht. 11 Er kam in sein Eigentum; und die Seinen nahmen ihn nicht auf. 12 Wie viele ihn aber aufnahmen, denen gab er Macht, Gottes Kinder zu werden: denen, die an seinen Namen glauben, 13 die nicht aus menschlichem Geblüt noch aus dem Willen des Fleisches noch aus dem Willen eines Mannes, sondern aus Gott geboren sind. 14 Und das Wort ward Fleisch und wohnte unter uns, und wir sahen seine Herrlichkeit, eine Herrlichkeit als des eingeborenen Sohnes vom Vater, voller Gnade und Wahrheit.

(Lutherbibel 2017)


Optionaler Live Stream:

Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Musik: Leandro Christian

Ehrenamtlicher Dienst zum Heiligabend

Liturgie: Viktor Aritonang
Schlüsseldienst: Kirchenvorstand

Liturgie
Unsere letzten Predigten
Gottesdienst Playlist @YouTube


„Telah nyata kebaikan dan kasih Allah, Juruselamat kita“

- Merayakan Natal di tengah perubahan dan ketidakpastian

Tanggal: Minggu, 25 Desember 2025
Waktu: Pukul 15:00
Ibadah: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Pesta Natal: Ev. Akademie, Römerberg 9

Teks Khotbah dari

Johannes 1: 1-5; 9-14

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 5Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. 9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)


Optional Live Stream:

Khotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)
Musik: Leandro Christian

Pemberitahuan Pelayanan Hari Natal

Liturgi: Viktor Aritonang
Kunci: Maelis Jemaat

Liturgi
Khotbah yang terakhir
Playlist Ibadah @YouTube

Bahasa Indonesia

Datum: Sonntag, der 24. Dezember 2025
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Ev. Akademie, Römerberg 9

Predigttext aus

Hesekiel 37, 24-28

Und mein Knecht David soll ihr König sein und der einzige Hirte für sie alle. Und sie sollen wandeln in meinen Rechten und meine Gebote halten und danach tun. 25 Und sie sollen wieder in dem Lande wohnen, das ich meinem Knecht Jakob gegeben habe, in dem eure Väter gewohnt haben. Sie und ihre Kinder und Kindeskinder sollen darin wohnen für immer, und mein Knecht David soll für immer ihr Fürst sein. 26 Und ich will mit ihnen einen Bund des Friedens schließen, der soll ein ewiger Bund mit ihnen sein. Und ich will sie erhalten und mehren, und mein Heiligtum soll unter ihnen sein für immer. 27 Meine Wohnung soll unter ihnen sein, und ich will ihr Gott sein, und sie sollen mein Volk sein, 28 damit auch die Völker erfahren, dass ich der Herr bin, der Israel heilig macht, wenn mein Heiligtum für immer unter ihnen sein wird.

(Lutherbibel 2017)


Optionaler Live Stream:

Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Musik: Paula Simanjuntak

Ehrenamtlicher Dienst zum Heiligabend

Liturgie: Frank Madrikan
Schriftlesung: Familien
Medien Technik: Inke Rondonuwu
Abkündigung: Frank Madrikan
Schlüsseldienst: Jens Balondo

Liturgie
Unsere letzten Predigten
Gottesdienst Playlist @YouTube


Tanggal: Minggu, 24 Desember 2025
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Ev. Akademie, Römerberg 9

Teks Khotbah dari

Yehezkiel 37: 24-28

Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. 25 Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. 26 Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. 27 Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. 28 Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)


Optional Live Stream:

Khotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)
Musik: Paula Simanjuntak

Pemberitahuan Pelayanan Hari Malam Natal

Liturgi: Frank Madrikan
Pembacaan Alkitab: Keluarga
Media Tehnik: Inke Rondonuwu
Berita Jemaat: Frank Madrikan
Kunci: Jens Balondo

Liturgi
Khotbah yang terakhir
Playlist Ibadah @YouTube

Bahasa Indonesia

Datum: Sonntag, der 21. Dezember 2025
Uhrzeit: 14 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Predigttext aus

2. Korinther 1, 18 – 22

Bei der Treue Gottes, unser Wort an euch ist nicht Ja und Nein zugleich. Denn der Sohn Gottes, Jesus Christus, der unter euch durch uns gepredigt worden ist, durch mich und Silvanus und Timotheus, der war nicht Ja und Nein, sondern das Ja war in ihm. Denn auf alle Gottesverheißungen ist in ihm das Ja; darum sprechen wir auch durch ihn das Amen, Gott zur Ehre. Gott ist’s aber, der uns fest macht samt euch in Christus und uns gesalbt hat und versiegelt und in unsre Herzen als Unterpfand den Geist gegeben hat.

(Lutherbibel 2017)


Optionaler Live Stream:

Predigt: Lektorin Inke Rondonuwu (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Musik: Leandro Christian

Ehrenamtlicher Dienst zum 4. Advent

Liturgie: Lektorin Inke Rondonuwu
Kindergottesdienst: Viktor Aritonang & Ribkah Hutagalung
Schriftlesung: Sonia Sembiring
Medien Technik: Marsha Marcelina
Abkündigung: Aditya Dolontelide
Schlüsseldienst: Aditya Dolontelide
Vorbereitungen Gemeindetreff: Gruppe Anugerah

Liturgie
Unsere letzten Predigten
Gottesdienst Playlist @YouTube


Tanggal: Minggu, 21 Dezember 2025
Waktu: Pukul 14:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Teks Khotbah dari

2. Korintus 1, 18 – 22

Demi Allah yang setia, janji kami kepada kamu bukanlah serentak "ya" dan "tidak". 19 Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu, yaitu olehku dan oleh Silwanus dan Timotius, bukanlah "ya" dan "tidak", tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada "ya". 20 Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah. 21 Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, 22 memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita."

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)


Optional Live Stream:

Khotbah: Lektor Inke Rondonuwu (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)
Musik: Leandro Christian

Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu Adven ke 4

Liturgi: Lektor Inke Rondonuwu
Sekolah Minggu: Viktor Aritonang & Ribkah Hutagalung
Pembacaan Alkitab: Sonia Sembiring
Media Tehnik: Marsha Marcelina
Berita Jemaat: Aditya Dolontelide
Kunci: Aditya Dolontelide
Persiapan pertemuan Jemaat: Kelompok Anugerah

Liturgi
Khotbah yang terakhir
Playlist Ibadah @YouTube

Bahasa Indonesia

Datum: Sonntag, der 14. Dezember 2025
Uhrzeit: 14 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Predigttext aus

Lukas 1, 46-55

Und Maria sprach: Meine Seele erhebt den Herrn, 47 und mein Geist freuet sich Gottes, meines Heilandes; 48 denn er hat die Niedrigkeit seiner Magd angesehen. Siehe, von nun an werden mich selig preisen alle Kindeskinder. 49 Denn er hat große Dinge an mir getan, der da mächtig ist und dessen Name heilig ist. 50 Und seine Barmherzigkeit währet für und für bei denen, die ihn fürchten. 51 Er übt Gewalt mit seinem Arm und zerstreut, die hoffärtig sind in ihres Herzens Sinn. 52 Er stößt die Gewaltigen vom Thron und erhebt die Niedrigen. 53 Die Hungrigen füllt er mit Gütern und lässt die Reichen leer ausgehen. 54 Er gedenkt der Barmherzigkeit und hilft seinem Diener Israel auf, 55 wie er geredet hat zu unsern Vätern, Abraham und seinen Nachkommen in Ewigkeit.

(Lutherbibel 2017)


Optionaler Live Stream:

Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Musik: Aditya Dolontelide, Nathania Sianturi und Marsha Marcelina

Ehrenamtlicher Dienst zum 3. Advent

Liturgie: Viktor Aritonang
Schriftlesung: Junge Erwachsene
Abendmahl: Kirchenvorstand
Medien Technik: Inke Rondonuwu
Abkündigung: Jens Balondo
Schlüsseldienst: Pfrin. Junita Rondonuwu-Lasut
Vorbereitungen Gemeindetreff: Gruppe Damai sejahtera

Liturgie
Unsere letzten Predigten
Gottesdienst Playlist @YouTube


Folgende Vorbereitungen können Sie für die Teilnahme zum Abendmahl von zu Hause aus treffen.

Vorbereitungen zum Abendmahl:

Glas und Wein:
1. Bereiten Sie Gläschen entsprechend der Anzahl der Abendmahlteilnehmer vor. Wenn keine Gläschen vorhanden sind, können Sie auch normale Trinkwassergläser verwenden.
2. Bereiten Sie den Wein vor. Optional können Sie auch einen Traubensaft oder sonstige Säfte verwenden.
3. Stellen Sie alles auf dem Tisch bereit.

Brot:
1. Das Brot kann Toast oder auch normales Brot sein.
2. Das Brot kann in rechteckige Stückchen geschnitten oder zerbrochen werden.

Abendmahltisch:
Stellen Sie alles, was Sie für das Abendmahl brauchen, auf den Tisch. Wenn vorhanden, können Sie ebenfalls Kerzen und einen Kreuz aufstellen.


Tanggal: Minggu, 14 Desember 2025
Waktu: Pukul 14:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Teks Khotbah dari

Lukas 1, 46-55

Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, 47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, 48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, 49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. 50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. 51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; 52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; 53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; 54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, 55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)


Optional Live Stream:

Khotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)
Musik: Aditya Dolontelide, Nathania Sianturi und Marsha Marcelina

Pemberitahuan Pelayanan pada hari Minggu Advent ke 3

Liturgi: Viktor Aritonang
Pembacaan Alkitab: Pemuda/i
Perjamuan Kudus: Majelis Jemaat
Media Tehnik: Inke Rondonuwu
Berita Jemaat: Jens Balondo
Kunci: Pdt. Junita Rondonuwu-Lasut
Persiapan pertemuan Jemaat: Grup Damai sejahtera

Liturgi
Khotbah yang terakhir
Playlist Ibadah @YouTube


Dibawah ini petunjuk untuk Perjamuan Kudus dirumah pada hari Minggu

Perlengkapan yang disiapkan

Gelas dan Anggur:
1. Siapkan sloki sesuai dengan jumlah peserta perjamuan. Jika tidak ada sloki, pakai gelas weine. Jika tidak ada gelas weine, boleh pakai gelas air minum biasa.
2. Siapkan anggur (Wein). Jika tidak ada Wein boleh gunakan trauben saft. Jika tidak ada traubensaft boleh pakai saft apa saja.
3. Tuangg Weine atau saft kedalam sloki atau gelas secukupnya.

Roti:
1. Roti boleh roti Toast atau roti biasa.
2. Roti boleh dipotong segi empat teratur, atau dicabik (dipecahkan).

Meja Perjamuan:
Taruh peralatan perjamuan Kudus diatas meja. Pasang lilin, khiasan salib (kalau ada).



Deutsch

Ulasan: Meet & Pray 2025 – "Bangkitlah, menjadi teranglah"

Terang dalam Kegelapan – Ulasan Meet & Pray 2025

Minggu Adven II 2025 · Zentrum Oekumene & Daring

Tema: "Bangkitlah, menjadi teranglah" (Yesaya 60)

Anggota jemaat, pimpinan gereja, dan sahabat-sahabat dari gereja mitra diundang untuk bergabung bersama EKHN dan EKKW dalam ibadah Adven internasional secara daring. Di masa krisis dan ketidakpastian global, umat berkumpul dari seluruh dunia – baik secara fisik di Pusat Ekumene maupun secara digital melalui Zoom dan YouTube.

Ibadah ini disiarkan dalam bahasa Inggris untuk memungkinkan partisipasi yang mudah dari mana saja di seluruh dunia. Fokus utamanya adalah pesan Adven yang menguatkan: Terang Allah menerobos masuk tepat di tempat di mana dunia paling gelap.

Persekutuan yang Mendunia

Ibadah ini menghubungkan orang-orang percaya melintasi zona waktu dan benua. Saat kita merayakannya pada siang hari di Jerman, hari baru dimulai di New York dan berakhir di Korea Selatan:

  • 07:00: New York
  • 12:00: Ghana
  • 13:00: Jerman
  • 14:00: Afrika Selatan, Estonia, Rumania
  • 15:00: Tanzania
  • 17:30: India
  • 19:00: Jakarta dan Medan (Indonesia - WIB)
  • 20:00: Manado dan Tomohon (Indonesia - WITA)
  • 21:00: Korea Selatan

Para Pelayan Ibadah

Ibadah ini dilayani oleh:

  • Prof. Dr. Beate Hofmann, Uskup EKKW
  • Prof. Dr. Christiane Tietz, Presiden Gereja EKHN
  • Pdt. Dr. Andar Parlindungan, Sekretaris Jenderal UEM (Khotbah)
  • Paduan Suara Jemaat Ghana Frankfurt

Isi Khotbah

Pengkhotbah: Dr. Andar Parlindungan
Bacaan Alkitab: Yesaya 60:1–2

Sebagai seorang teolog dari Indonesia, Dr. Parlindungan membawa perspektif yang menghubungkan rasa syukur dengan panggilan tugas yang jelas.


Allah Sang Terang, kami berkumpul di hadapan-Mu dengan hati yang penuh syukur. Engkau memanggil kami untuk bangkit dan menjadi terang. Bukalah mata kami akan kehadiran-Mu dan bukalah telinga kami akan firman-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
Haleluya, Amin. Allah itu baik.

Saudara-saudari terkasih, sebelum saya memulai khotbah, izinkan saya memperkenalkan diri secara singkat. Nama saya Andar Parlindungan, saya berasal dari Indonesia dan kini dipercayakan oleh gereja dan Tuhan sebagai Sekretaris Jenderal UEM (United Evangelical Mission) – sebuah persekutuan dari 39 gereja anggota di Asia, Afrika, dan Jerman. Atas nama UEM, kami menyapa Anda dengan hangat. Selamat menjalani minggu Adven kedua yang diberkati. Tuhan memberkati Anda.

Nats khotbah hari ini terambil dari Yesaya 60 ayat 1 sampai 2. Saya bacakan untuk Anda:
"Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu."

Saudara-saudari terkasih, para pemimpin dan sahabat EKHN dan EKKW, mitra ekumene di seluruh dunia, dan rekan-rekan di Pusat Ekumene ini: Sebelum saya berbicara tentang kegelapan dan terang, sebelum saya merenungkan tentang Adven, tentang menjadi terang dan bangkit, izinkan saya memulai dengan sesuatu yang sangat pribadi: Ucapan syukur.

Kita hidup di masa di mana gereja menghadapi banyak kritik. Beberapa kritik itu adil, yang lain berlebihan, dan beberapa muncul dari kesalahpahaman atau kekecewaan. Ya, gereja tidak sempurna. Ya, gereja membutuhkan pembaruan terus-menerus dan refleksi yang jujur. Namun izinkan saya mengatakan sesuatu yang sederhana dan mendalam, para sahabat: Saya tidak akan berdiri di sini hari ini jika bukan karena misi dan gereja-gereja Jerman. Terang itu datang dari EKHN, EKKW, dan gereja-gereja anggota lainnya di Jerman, menyeberangi lautan dan mencapai negara saya, Indonesia. Misi Anda membawa sekolah-sekolah yang membuka wawasan; rumah sakit yang menyembuhkan tubuh; perawatan kusta yang memulihkan martabat; panti asuhan yang melindungi anak-anak; dan sekolah teologi yang mendidik para pendeta seperti saya.

Anda membangun jembatan ekumene, memperjuangkan keadilan, peduli pada pengungsi, melindungi ciptaan, dan memelihara kemitraan global. Gereja-gereja Anda di Jerman telah menerangi dunia, dan saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang hidupnya dibentuk oleh terang ini. Jadi izinkan saya berkata: Terima kasih, Gereja. Terima kasih banyak. Saya ada di sini karena Anda, Gereja.

Saudara-saudari terkasih, Yesaya 60 dimulai dalam situasi yang sangat mirip dengan dunia kita saat ini. Israel kembali dari pembuangan – rentan, terpecah belah, lelah, dan trauma. Mereka menghadapi ketidakstabilan politik, fragmentasi sosial, dan ketidakpastian spiritual. Dalam konteks yang berat ini, Tuhan tidak berkata: "Tunggulah hari-hari yang lebih baik" atau "Bersembunyilah sampai badai berlalu." Sebaliknya, Tuhan berkata: "Bangkitlah, menjadi teranglah." Bukan karena dunia tiba-tiba menjadi sempurna, tetapi karena terang Allah telah datang. Terang itu bukan pencapaian mereka. Terang itu bukan prestasi kita sebagai manusia. Terang itu adalah anugerah pemberian Allah bagi kita.

Dan inilah Adven, saudara-saudari. Adven bukan hanya masa romantis dengan lilin, dekorasi, dan lagu-lagu tenang. Adven itu radikal. Adven menyatakan bahwa terang masuk tepat di tempat di mana dunia paling gelap. Ia menyatakan bahwa Allah tidak menunggu stabilitas. Allah datang ke dalam krisis, ke dalam perang, ke dalam ketakutan, ke dalam kerinduan, ke dalam pembuangan.

Dan dunia kita saat ini penuh dengan kegelapan, bencana, dan kekacauan. Perang di Ukraina, di Gaza, di Israel, di Sudan, di Kongo. Bencana iklim – baru-baru ini di negara saya Indonesia, di Sri Lanka, di Filipina. Gejolak ekonomi dan korupsi. Luka-luka sejarah kolonial. Rasisme dan ekstremisme sayap kanan yang berkembang – juga di sini di Eropa, di Jerman. Antisemitisme yang kembali berkobar. Kebencian terhadap migran. Keputusasaan di gereja-gereja. Kelelahan kaum muda yang hidup dalam kekacauan digital. Inilah dunia di mana Adven berbicara: Terang bercahaya di dalam kegelapan, dan kegelapan tidak menguasainya.

Saya percaya perintah Tuhan "Bangkitlah" – seruan yang indah untuk bangkit – juga ditujukan kepada gereja-gereja di Jerman dan Eropa hari ini. Banyak dari Anda merasakan beban penurunan jumlah anggota, anggaran yang menyusut, dan tekanan struktural. Tetapi saya ingin mengingatkan Anda: Gereja-gereja di Jerman tetap menjadi berkat global. Anda telah membentuk pendidikan Kristen, diakonia, teologi, ekumene, keadilan iklim, dan hak asasi manusia. Anda bukan gereja yang sedang sekarat, melainkan gereja yang sedang bertransformasi. Allah sedang mempersiapkan Anda untuk musim yang baru: lebih internasional, lebih interkultural, lebih antargenerasi, lebih terhubung dengan tubuh Kristus secara global.

Menjadi terang berarti cahaya itu mengalir ke luar, bukan hanya ke dalam. Berdiri bersama orang-orang yang menderita di Kongo atau Papua Barat. Mendampingi komunitas yang membangun kembali setelah badai di Indonesia atau setelah kebakaran di Hongkong. Berdoa untuk perdamaian di Tanzania. Menentang rasisme dan diskriminasi. Menyambut pengungsi. Memberdayakan kaum muda. Membela ciptaan Tuhan. Memperdalam kemitraan global.

Namun, para sahabat, saya harus berbicara jujur. Saya telah mengamati tren yang mengkhawatirkan saya: Kecenderungan di beberapa gereja, di beberapa tempat, untuk melemahkan kerja ekumene, misi, dan penginjilan. Tetapi izinkan saya mengatakannya dengan jelas: Ekumene bukanlah "tambahan". Ekumene adalah esensi. Ekumene adalah cahaya gereja.

Ketika pemerintah yang korup menyalahgunakan rakyatnya, ketika ekstremisme sayap kanan tumbuh di Jerman dan menyerang keberagaman, ketika sentimen anti-asing meningkat, ketika antisemitisme menyebar, ketika migran dibenci dan dikucilkan – maka ekumene dan misilah yang menyuarakan suara kenabian tentang kasih dan keadilan. Jika ekumene dilemahkan, kemampuan gereja untuk melindungi kehidupan pun melemah. Jika misi dipangkas, jutaan orang yang bergantung pada solidaritas global terancam.

Dan mari kita juga jujur: Kemiskinan di Eropa pada dasarnya berbeda dengan kemiskinan di Global South (Selatan Global). Kemiskinan Eropa melukai martabat, tetapi kemiskinan di Afrika dan Asia sering kali mengancam nyawa itu sendiri. Ia membunuh. Ekumene dan misi bukanlah kegiatan sampingan, mereka adalah jantung Injil. Gereja ada hari ini karena misi dan ekumene. Dan misi kita saat ini benar-benar berbeda, yaitu "Misi dari pinggiran" (Mission from the margins). Arah misi kita adalah mendengarkan – mendengarkan dari pinggiran: pada mereka yang membutuhkan, yang miskin, yang tertindas.

Dan kebenarannya adalah: Gereja tidak lemah. Jangan pernah berpikir bahwa gereja Anda miskin atau akan menjadi miskin. Karena jika Anda berkata demikian, Anda meragukan kemuliaan dan berkat Tuhan. Gereja memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa, kekuatan intelektual, kekuatan sosial dan moral, serta sumber daya institusional. Gereja dipanggil untuk mengubah sejarah.

Dan jangan lupa: Global South bukan hanya penerima, ia juga pemberi. Gereja-gereja di Afrika, Asia, Amerika Selatan, dan Pasifik membawa vitalitas spiritual, ketahanan, energi kaum muda, dan keberanian profetik. Mereka dapat membantu memperbarui gereja-gereja di Eropa. Sementara itu, Global North (Utara Global) harus melanjutkan perjalanannya menuju keadilan pascakolonial. Kemiskinan di Selatan tidak terpisahkan dari sejarah kolonial. Karena itu, berbagi sumber daya bukanlah amal – itu adalah keadilan.

Saya teringat akan kata-kata kuat dari Uskup Josiah Kibira: "Tidak ada gereja yang begitu kaya sehingga tidak membutuhkan orang lain. Dan tidak ada gereja yang begitu miskin sehingga tidak memiliki apa pun untuk diberikan." Kita semua dibutuhkan.

Tetapi mari kita jujur: Menjadi terang dalam kegelapan tidaklah mudah. Itu membutuhkan energi, keberanian, dan terkadang rasa sakit. Namun kita bersinar – bukan karena itu mudah. Kita bersinar karena Kristus adalah Tuhan kita. Dan Yesus berkata: "Orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan mendapat bagian dalam kemuliaan-Nya."

Inilah pengharapan kita. Inilah kekuatan Adven kita. Adven mengajarkan kita bahwa menunggu bukanlah kelemahan, melainkan perlawanan yang berani. Yesaya mengakhiri dengan kebenaran: "Terangmu datang." Terangmu sudah datang. Kristus sudah dekat. Karena itu: Bangkitlah, menjadi teranglah. Terangmu sudah datang. Teruslah bersinar. Amin.

Informasi lebih lanjut mengenai gereja-gereja protestan di Jerman dapat disni (EN):

Gereja-gereja Protestan di Jerman

Cookies make it easier for us to provide you with our services to EIKG / JKI. With the usage of our services you permit us to use cookies. Your settings will be saved for 365 days.
Cookies make it easier for us to provide you with our services to EIKG / JKI. With the usage of our services you permit us to use cookies. Your settings will be saved for 365 days.